Kamis, 18 Desember 2008

MAAF BARU AKTIF KEMBALI

Sekian lama daku menghilang
Sekarang mencaoba tampil lagi
.
.
H. ATHO' al JAUHARI
.Janauari 2009

Rabu, 12 November 2008

MERAIH REZEKI YANG HALAL DAN BAIK

MERAIH REZEKI YANG HALAL DAN BAIK
H. ATHO’ al JAUHARI, komunitas @ThoriQ

“Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya…” [QS Huud 11 : 6]
Akan ada suatu zaman pada umat manusia yang seseorang itu tidak lagi memperdulikan apa yang diambilnya (rezeki yang diterima) apakah dari yang halal atau dari yang haram [HR. Bukhari]
Allah telah menjamin dan memberi jatah rezeki kepada setiap mahluk ciptaan-Nya. Untuk mencari rezeki yang halal dan baik ada beberapa panduan sbb :
Harus yakin bahwa yang membagi rezeki adalah urusan Allah, hanya masalahnya kita perlu mengerahkan daya dan kemampuan untuk menggapai jatah rezeki kita.
Evaluasi diri terhadap apa yang diberikan Allah kepada kita, mungkin selama ini pemberian Allah yang sudah cukup digunakan untuk kemaksiatan.
Selalu meningkatkan kegigihan dan keuletan dalam bekerja.
Selalu meningkatkan ibadah semata-mata karena Allah.
Islam memandang bahwa mencari rezeki adalah satu kewajiban. Islam merekomendasikan dua karakteristik dalam mencari rezeki yaitu yang HALAL dan BAIK. Untuk mendapatkan rezeki ada banyak pintu, al sbb.
1. TAUBAT dan ISTIGHFAR
Firman Allah : ”Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan ...” [QS Hud 11 : 3]
2. T A K W A & T A W A K A L
Imam An-Nawawi mendefinisikan takwa yaitu mentatati perintah dan larangan-Nya, maksudnya menjaga diri dari kemurkaan dan adzab Allah. Imam Al Ghazali mendefinisikan tawakal adalah penyandaran hati hanya kepada Allah. Firman Allah : “ ….barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” [QS At Thalaq 65 : 2-3]
3. B E R S Y U K U R
Firman Allah : ”...jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah nikmat kepadamu..”
4. SUNGGUH-SUNGGUH BERIBADAH KEPADA ALLAH
Firman Allah dalam hadits qudsi : ”Sesungguhnya Allah berfirman, wahai anak Adam, beribadahlah sepenuhnya kepada-Ku, niscaya Aku penuhi (hatimu yang ada) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu”.
5. HAJI DAN UMROH
Rosululloh dalam haditsnya: ”Lanjutkanlah haji dengan umroh, karena sesungguhnya keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa, sebagaimana api dapat menghilangkan kotoran besi, emas dan perak. Dan tidak ada pahala haji yang mabrur itu melainkan surga”. [HR Imam Ahmad]
6. SILATURAHMI
Rosululloh menyatakan : ”Siapa yang senang untuk dilapangkan rezekinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya) maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturahmi” [HR Bukhari].
7. INFAK DI JALAN ALLAH
Firman Allah : ” ....dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, Maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya.”[QS Saba 34 : 39]
8. BERBUAT BAIK KEPADA ORANG TUA
Sabda Rosululloh : ”Siapa yang ingin panjang umur dan ditambahkan rezekinya, hendaklah ia beerbuat baik kepada orangtuan dan menyambung silaturahmi”
9. BERBUAT BAIK KEPADA ANAK YATIM
Hadits Nabi : ”Jika kamu ingin hatimu lembut dan kebutuhanmu terpenuhi, sayangilah anak yatim ...”
10. NAFKAHI ORANG YG SEPENUHNYA MENUNTUT ILMU AGAMA
Hadits riwayat At Tirmidzi dan Al Hakim dari Anas bin Malik, bahwasannya ia berkata : Dahulu ada dua orang saudara pada masa Rasululloh. Salah seorang daripadanya mendatangi Nabi dan (saudara) yang lain bekerja. Lalu saudaranya yang bekerja mengadu kepada Nabi maka beliau bersabda : Mudah-mudahan engkau diberi rezeki dengan sebab dia. Dalam hadits tsb Rosululloh menjelaskan kepada orang yang bekerja dan mengadu kepadanya bahwa Allah membukakan pintu rezeki untuk orang yg bekerja tersebut karena dia memberi nafkah kepada saudaranya yang belajar agama.
11. BERBUAT BAIK KEPADA ORANG-ORANG YANG LEMAH
Hadits Rosululloh : ”Carilah (keridhaan)ku melalui orang-orang lemah diantara kalian. Karena sesungguhnya kalian diberi rezeki dan ditolong dengan sebab orang-orang lemah diantara kalian” [HR. Bukhari].
12. BERPAGI-PAGI MENCARI REZEKI
Shahr Al Ghamidi meriwayatkan bahwa Rosululloh berdoa ”Ya Allah, berkahilah umatku dalam berpagi-pagi mereka”. Maksudnya, apabila mencari rezeki sebaiknya dimulai dari pagi hari.
13. SEGERA MENIKAH BAGI YANG SUDAH CUKUP
Firman Allah : ”Nikahilah orang-orang yang sendirian ... Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya” [QS An Nur : 32]
14. MENAHAN DIRI TIDAK MEMINTA-MINTA KEPADA MANUSIA
Sabda Rosululloh : ” Siapa saja yang menahan dirinya dari meminta-minta kepada orang lain, Allah akan memenuhi segala kebutuhannya. Siapa yang merasa cukup hanya kepad Allah, niscaya Dia akan menuckupinya” [HR Abi Sa’id]
15. BERBUAT BAIK KEPADA TETANGGA
Hadits Nabi : ”Aisyah mentakan bahwa Rosul bersabda : berbuat baik kepada tetangga dapat memakmurkan ..”
16. MENDOAKAN SAUDARANYA TANPA SEPENGETAHUANNYA
Sabda Rosululloh yang maksudnya apabila seorang muslim mendoakan orang yang berada di tempat lain, maka malaikat akan berkata bahwa doa tersebut juga akan diberlakukan untuk muslim tsb [HR Abu Hurairah]
17. HIJRAH DI JALAN ALLAH
Firman Allah dalam Al Quran : ”Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak...” [QS An Nissa 4 : 100]. Hijrah tidak hanya dimaknai berpindah dari satu tempat ke tempat lain yang lebih baik, tetapi juga meninggalkan satu kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik.

[Banyumanik, 13 Nop’08] Referensi : Quantum Rezeki, Tenas A. Samudra (Araska,2008); Rahasia Lapang Rezeki, Shalahudin A sSaid (Aqwam,2008)

Rabu, 15 Oktober 2008

KELUARGA BAHAGIA

Kultum H. ATHO' al JAUHARI

Meraih keluarga bahagia menurut Rosululloh saw sesuai sabdanya dalam hadits beliau adalah menciptkan kondisi sebagai berikut :

1. Istri yang sholehah
Maslahnya bagaimana kalau Istri belum sholehah ? Ya kewajiban suami dan kesadaran istri untuk mewujudkannya.

2. Anak yang harus dijaga
Anak yang merupakah amanah, harus dijaga oleh orangtuanya, dibimbing, dididik untuk menjadi anak yang berbakti, berguna bagi agama dan agamanya, dan menjadi anak sholeh.

3. Teman yang baik
Untuk menunjang kebaikan, diperlukan teman yang baik. Kalu sudah cukup kuat kebaikan yang kita miliki, maka sudah selayaknya mengajak kebaikan pada teman-teman yang mungkin belum baik.

4. Rizki yang menentukan
Takaran rizki sudag ditentukan oleh Allah, yang menjamin hidup manusia. Kewajiban kita adalah berusaha meraih dengan cara baik yang diridhoi oleh Allah.

Silakan meliha-lihat foto keluarga bahagia, klik di samping ini.

H. ATHO’ al JAUHARI

Senin, 06 Oktober 2008

RAIH PERTOLONGAN ALLAH

H. ATHO’ al JAUHARI


Sesungguhnya hak Allah yang harus dipenuhi oleh hamba-Nya adalah adalah hendaknya mereka menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Sedang hak hamba yang harus dipenuhi oleh Allah adalah tidak mengazab hamba-Nya, selama tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. (HR Muttafakun ‘Alaih).

Cinta Allah adalah penentu sukses tidaknya upaya kita. Apabila kita menjaga cinta Allah, maka Allah akan serius pula mengijabahi setiap harapan kita.

Penghalang bagi turunnya pertolongan dari Allah kepada kita, meskipun kita sudah mengeluargan berbagai kiat, adalah :

  1. Syirik yaitu menduakan cinta Allah atau mempersekutukan Allah.
  2. Munafik yaitu pura-pura cinta Allah, atau ketidakselaran antara kata dan perbuatan.
  3. Zalim yaitu keliru menempatkan cinta Allah, atau meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya.
  4. Fasik yaitu durhaka, lemah, enggan, busik dan lupa diri. Bahasa lainnya mengotori cinta Allah, tidak serius mencintai Allah, plin-plan, seenaknya sendiri, terkadang melupakan Allah.


A. HINDARI SYIRIK

Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia Telah tersesat sejauh-jauhnya. (QS An Nisa [4] : 116)


Tidak ada dzikir yang utama (afdol) selain kalimat tahlil ”laa illa ha illah” – tiada Tuhan selain Allah. Kalimat ini memiliki sinar yang sangat kuat di dialam hati yang mengucapkannya.
Kekuatan sinarnya akan berbeda pada setiap orang, tergantung Allah yang menentukan. Juga tergantung bagaima perilaku seseorang kepada Allah. Semakin tulus intannya kepada Allah, semakin kuat sinarnya.

Perilaku syirik adalah penghalang kekuatan sinar tersebut. Berikut adalah contoh beberapa perilaku untuk menghindari syirik.

Hindari memakai susuk dan benda bertuah lainnya

Hindari mendatangi dukun dan paranormal

Jangan percaya ramalan zodiac.

Jangan terlalu mencintai mahlauk Allah.

Jangan terlalu yakin sukses karena hasil keringat sendiri.

Jangan pernah mau disuruh melanggar aturan Allah.

Jangan mau berkorban untuk selain Allah.


B. JAUHI MUNAFIK

Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih. (QS An Nisa [4] : 138)


Munafik Adalah perilaku yang penuh dengan kepura-puraan, atau ketidakselaran antara kata dan perbuatan.

Untuk menghinadri munafik, berikut adalah contoh perbuatan yang perlu kita lakukan.

Jangan berbohong.

Jangan suka malas-malasan sholat.

Jangan suka pamer.

Jangan pelit dalam berdzikir.

Jangan mengganggap Allah tidak melihat.


C. JANGAN ZALIM

“… Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (QS Al Maidah [5] : 72)


Zalim yaitu bertindak tidak sebagaimana mestinya, atau meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya. Berikut adalah contoh perilaku untuk menghindarkan diri dari tindakan zalim.

Jangan kasih sayang orang tua dibalas dengan air tuba.

Jangan memutuskan tali silaturahim.

Jangan menganiaya orang lain.

Hindari korupsi.

Jangan merampas hak orang lain.

Muslimah jangan durhaka kepada suami dan muslim jangan aniaya istri.

Jangan terlalu bergaul dengan non-muhrim

Jangan membuka aib orang lain.


D. JANGAN FASIK

Dan diantara mereka ada orang yang Telah berikrar kepada Allah: "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada kami, Pastilah kami akan bersedekah dan Pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh. Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran). (At Taubah [9] : 75-76)

Fasik yaitu durhaka, lemah, enggan, busik dan lupa diri. Bahasa lainnya mengotori cinta Allah, tidak serius mencintai Allah, plin-plan, seenaknya sendiri, terkadang melupakan Allah. Berikut adalah cpntoh perilaku agar terhindar dari fasik.

Kadang lupa dengan Allah.

Jangan suka menyembunyikan kebenaran.

Jangan menebar fitnah.

Jangan putus asa.

Bacaan : The inner powe of muslimah; Ustadz Cinta; Hikmah

Jumat, 03 Oktober 2008

TERAPI PERSOALAN HIDUP

H. ATHO’ al JAUHARI, komunitas At ThoriQ

Menarik sekali membaca buku The Inner power of Muslimah karya Ustadz Cinta (=Ust. Muhammad Restu Sugiharto, wong Klaten yang sekarang mukim di Jakarta). Saya nekat membacanya meskipun buku teresebut ditujukan untuk Muslimah. Mengapa ? Karena penulisnya seorang lelaki, dan saya punya istri dan putri.
Melaui jalur Mahabah Movement dalam bentuk pengajian Mujahadah Cinta, Ustadz Cinta banyak memberikan pencerahan jalan keluar bagi pribadi yang mempunyai permasalahan dalam menghadapi kehidupannya, masalah perjodohan, pergaulan, pekerjaan dsb. Dari testimoni yang disampaikan oleh peserta pengajian, umumnya mereka merasa nyaman dan berhasil dengan terapi yang ditawarkan oleh Ustadz Cinta.


Terapi yang ditawarakan oleh Ustadz cinta, menariknya cukup sederhana, yaitu dengan jurus 4-S yaitu : (1) Sesali dosa, (2) Sempurnakan wudhu, (3) Sholat tobat dua rokaat, dan (4) Susuli dengan istighfar. Berikut sedikit penjelasnnya.


Langkah 1 : SESALI DOSA

”Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai....” (QS At Tahrim [66]:8)

Apabila sedang menghadapi masalah, obat yang paling manjur adalah kembali kepada Allah dengan mengharap kasih sayangnya. Meminta ridho dan keistimewaan dari-Nya.

Langkah awal yang harus dilakukan adalah mengakui kesalahan dan menyesali dosa dalam segala langkah dan tindakan, yang selama ini tidak memperlihatkan keseriusan dalam mencintai Allah. Mengadulah kepada Allah dengan ketulusan, dengan penyesalan yang mendalam yang antara lain dicirikan dengan tangisan.
”Barang siapa mengingat kepada Allah, kemudian dia menangis sehingga air matanya mengalir jatuh ke bumi, niscaya dia tidak akan diazab pada hari kiamat kelak (HR Al Hakim)

Langkah 2 : SEMPURNAKAN WUDHU

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. (Al Maidah [5] : 6).


Rosululloh Saw bersabda kepada sahabatnya, ”Maukah kutunjukkan kepad kalian sesuatu yang dapat menghapus kesalahan dan meninggikan derajat ?” Para sahabat menjawab, ”Mau ya Rosululloh.” Rasululloh kemudian bersabda, ”Menyempurnakan wudhu dan melangkah ke masjid dan menunggu sholat setalah sholat” (HR Muslim).

Rosululloh bersabda, ”Jika seorang muslim atau mukmin berwudhu dengan mebasuh wajahnya, maka keluarlah/ terangkatlah segala kesalahan dari wajahnya bersamaan dengan jatuhnya air yang dia lihat dengan matanya. Dan ketika membasuh kedua tanganya, maka hapuslah setiap kesalahan bersamaan dengan jatuhnya air dari tangannya sehingga dia menjadi bersih dari dosa dengan wudhunya.” (HR. Malik).

Langkah kedua setelah menyesali dosanya adalah melanjutkan mengambil wudhu, sesuai yang dicontohkan oleh Rosulullloh Saw. Wudhu adalah ibadah yang disyariatkan dalam al Quran dan Hadits, yang benyak mengandung hikmah dan keagungan.

Agar wudhu mempunyai nilai keagungan, maka harus dipelajari yang menjadi rukun dan sunah wudhu. Kemudian ditingkatkan menjadi khusyu dalam pelaksanaannya.


Langkah 3 : SHOLAT TOBAT DUA ROKAAT

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (Al Baqoroh [2] : 153)

Langkah berikutnya setelah berwudhu adalah sholat tobat 2 rokaat, bisa dilakukan pada saat siang atau malam hari. Dan mestinya dilakukan setiap saat dan setiap waktu, setelah menyadari perbuatan dosa.

Rosululloh mengajarkan sholat tobat dalam haditsnya, “Tidaklah setiap orang yang berdosa, lalu berdiri (dan menyadari itu) dan berwudhu, kemudian sholat, lalu memohon ampunan kepada Allah, pasti Allah akan memberikan ampunan baginya.” (HR Abu Dawud). Saat itu Rosul mengutip QS Ali Imran [3] ayat 135 : “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji*) atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka Mengetahui.”

*)yang dimaksud perbuatan keji (faahisyah) ialah dosa besar yang mana mudharatnya tidak Hanya menimpa diri sendiri tetapi juga orang lain, seperti zina, riba. menganiaya diri sendiri ialah melakukan dosa yang mana mudharatnya Hanya menimpa diri sendiri baik yang besar atau kecil.


Langkah 4 : SUSULI DENGAN ISTIHGFAR

Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal. (QS Muhammad [47] : 19)

Istighfar disyariatkan di dalam setiap waktu, tetapi ia menjadi wajib ketika melakukan dosa-dosa dan menjadi sunah / sangat dianjurkan seusai melakukan perbuatan-perbuatan baik.
Keutamaan istighfar antara lain : menjadikan sebab untuk diampuninya dosa; kekuatan menjadi bertambah; menjadikan sebab mendapatkan kesenangan yang baik; Allah tidak akan mengazab orang yang sedang beristighfar; rahmat Allah akan turun, dan meneladani Nabi dimana dalam majelis Nabi beristighfar 70 kali atau 100 kali (riwayat lain).

Semoga kita menajdi hamba yang senantiasa mendapat pertolongan dari ALLAH swt.

(Banyumanik, 29 Romadhon 1429 H)

Kamis, 25 September 2008

MUNAFIK : PERINGATAN PEMBACA QURAN

Kultum H. ATHO al JAUHARI, Komunitas Athoriq


Kebanyakan orang munafik dari umatku adalah para pembaca al Quran (Hadits Nabi)


Rosululloh sudah mengingatkan, betapa pekanya kesalahan yang diperbuat oleh umatnya khususnya bagi pembaca yang sekaligus tahu makna kandungan isi al Quran. Begitu mereka melakukan kekeliruan, munafiklah dia mengingat sudah mempunyai pemahaman hukum yang terkandung dalam al Quran.

Dengan demikian sudah seharusnya setiap pembaca al Quran merasa takut jika dirinya termasuk orang munafik., sekaligus mawas diri agar tidak termasuk golongan orang yang binasa.

Rasa takut dari sifat munafik akan menyebabkan orang yang memiliki hati bersih menangis. Karena ia tahu bahwa tempat kembalinya orang-orang munafik adalah siksaan di akherat.

Semoga kita dihindarkan oleh Allah dari sifat munafik.

Selasa, 16 September 2008

SEPULUH BUNGA HIDUP BERBAHAGIA (by ATX)

by H. ATHO al JAUHARI

Untuk memperoleh kabahagiaan, ada sepuluh langkah praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

1. Bangun di saat menjelang fajar untuk ber ISTIGHFAR.
... dan yang memohon ampun di waktu sahur. (QS Al Imron : 17)

2. Menyendiri untuk ber TAFAKKUR
...dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS Al Imron : 191)

3. Menjalin hubungan dengan ORANG SALIH
Dan Bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya... (QS Al KAHFI : 28)

4. Rutin BERDZIKIR
Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. (QS AL AHZAB : 41)

5. Melakukan SHOLAT (sunat) dua rokaat dengan khusyu’
(yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya, (QS AL MUKMINUN : 2)

6. Membaca AL-QURAN dengan tadabbur
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? (QS AN NISA : 82)

7. BERPUASA (sunah) pada hari yang sangat panas
Meninggalkan makan, minuman dan syawatnya karena aku (AL HADIST)

8. Melakukan SEDEKAH secara sembunyi
Hingga tangan kiri tidak tahu apa yang diinfakkan oleh tangan kaannya (AL HADIST)

9. Meringankan BEBAN seorang muslim
Baangsiapa meringankan kesusahan yang dialami seorang muslim di dunia, maka Allah akan membebaskannya dari kesulitan yang ada di hari kiamat. (Al HADIST)

10. Berlaku ZUHUD terhadap sesuatu yang fana.
Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. (QS AL ALAA : 17)

Bacaan : La Tahzan oleh Dr. Aidh al Qarni

BERSYAHADAT : BERBAHAGIALAH (by ATX)

By H. ATHO’ al JAUHARI

Kunci kebahagiaan ada pada SATU KATA. Warisan agama ada pada sebuah UNGKAPAN. Dan panji kemenangan terletak pada sebuah KALIMAT. Kata, ungkapan dan kalimat itu adalah : LA ILAHA ILALLOH, MUHAMMAD RASULULLOH (kalimat Syahadat).

Kebahagiaan orang yang mengucapkan itu di bumi, adalah saat kelak di langit akan dikatakan kepadanya ”Engkau benar”.

Kebahagiaan orang yang mengamalkannya adalah jaminan bahwa dia akan selamat dari kehancuran, cela, cacat dan neraka.

Kebahagiaan orang yang menyeru kepada sesama untuk sama-sama kembali kepada syahadat dimaksud adalah jaminan akan ditolong, dibantu dan akan dikatakan terima kasih kepadanya.

Kebahagiaan orang yang senang terhadap syahadat ini adalah jaminan akan diangkat, dimuliakan dan dihargai.

Dengan demikian kalimat syahadat tersebut adalah mukjizat yang telah mendorong manusia dari wujud yang tidak berharga ke arah puncak keimanan rabbaniyah yang suci.

Jangan pernah berbangga dengan dunia jika berpaling dari akherat. Sebab siksa yang pedih sedang berjalan ke arahnya. Kehinaan dan kepedihan telah menunngu.

Jangan berbangga dengan anak keturunan kalau pada saat yang sama berpaling dari yang Maha Tunggal, Rabb tempat bergantung smeua mahluk. Sebab berpaling dariNya berarti kehinaan yang tiada terhingga, kerugian amat besar dan kenistaan yang paling keji.

Jangan pernah berbangga dengan harta benda yang melimpah, jika ternyata masih melakukan perbuatan yang tidak baik. Sebab perbuatan itu hanya akan menyengsarakan, menyebabkan kerugian selama menempuh perjalanan, dan akan menjadi laknat kelak di akherat.

Bacaan : La Tahzan oleh Dr. ’Aidh al Qarni

Sabtu, 13 September 2008

ROMADHON : KARAKTER BERTAKWA (by ATX)

H. ATHO’ al JAUHARI, Majelis AthoriQ


Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (QS Ali Imran : 102)


Di bulan romadhon, ketakwaan merupakan kata kunci pencapaian tujuan berpuasa, seperti tercantum dalam QS al Baqoroh 183 ”...... diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

Ketakwaan mempunyai tempat yang berharga di sisi Allah. Seperti disebutkan dalam al Quran surat Ali Imran 102 tersebut di atas. Juga dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Huroiroh, dimana ada seorang bertanya kepada Rasul : Wahai Rosululloh, siapakah orang yang paling mulia ? Rosul menjawab, “Yang paling bertakwa”.

Dalam QS Al Baqoroh ayat 3-4, berkaitan dengan takwa Allah memberikan gambaran : (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang Telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.

Ayat lainnya di dalam al Quran, apabila kita search kata TAKWA, akan menemukan paling tidak 209 ayat yang berkaitan dengan takwa. Di hadist juga cukup banyak yang memuat tentang ketakwaan.

Apakah takwa yang sebenarnya ? Ali bin Abu Thalib mencoba merangkum pengertian atau bentuk takwa adalah :
1. merasa takut kepada dzat yang Maha Mulia
2. mengamalkan al QURAN
3. ridho pemberian Allah yang sedikit, dan
4. siap menghadapi kematian

Selama bulan romadhon, Allah selalu meluncurkan program SALE (ala penjualan komoditas) dimana setiap ibadah pahalanya dilipatgandakan, pintu surga ditutup rapat-rapat dan gerbang surga dibuka lebar-lebar. Rahmat dan ampunan Allah dicurahkan. Kondisi ini tidak akan dijumpai di bulan lainnya.
Untuk apa ? Agar umat manusia (muslim) yang beriman menjadi beruntung. Untuk apa beruntung ? Agar orang yang berpuasa memperoleh suatu bekal yang cukup untuk menjadi orang bertakwa.

Apakah ada orang yang berpuasa tapi belum beruntung ? Sangat dimungkinkan banyak terjadi, seperti yang disinyalir oleh Rasul, dimana banyak orang berpuasa tapi hanya mendapatkan lapar dan dahaga. Mengapa ? Karena mereka tidak memperhatikan hal-hal yang membatalkan pahala orang berpuasa. (lihat artikel lainnya by ATX di web ini)

Setelah mempunyai bekal yang cukup selama bulan romadhon dan menjadi orang yang bertakwa apakah berhenti sampai di sini ? Tentu TIDAK !
Ketakwaan yang dimiliki seorang (muslim) yang beriman perlu pembuktian melalui praktek kehidupan beribadah setelah romadhon.
Bagaimana kita mempraktekkan 4 hal yang didefinisikan oleh Ali bin Abu Thalib tersebut dimuka. Apakah kita sudak takut kepad dzat yang Maha Mulia ? Apakah kita sudah mengamalkan isi al Quran ? Dst.

Selanjutnya, didalam mempraktekkan ketakwaan tersebut akan memunculkan kesalehan sejati, yaitu bukan hanya memberikan faedah untuk dirinya sendiri, tetapi menyebarkan rahmat ke seluruh alam.

Semoga kita dapat meraih derjat ketakwaan di bulan romadhon, dan dapat mempraktekkan dalam bentuk amalan-amalan yang baik.

Banyumanik SMG, 14 September 2008
Reff. Selamat Anda Layak Masuk Surga (Syaikh Wahid Abdussalam Bali); The road to Allah (Jalaludin Rahmat); dan sumber lain.

Selasa, 02 September 2008

ROMADHON : FAEDAH LAPAR (by ATX)

ROMADHON : FAEDAH LAPAR
H. ATHO' al JAUHARI

Cahaya kearifan adalah lapar, menjauh dari Allah adalah kenyang, mendekati Allah ialah mencintai fakir dan miskin dan akrab dengan mereka. Jangan kenyangkan perutmu, nanti padam cahaya hikmah dalam hatimu. (Hadist Nabi Muhammad saw)

Sudah sering kita dengar bahwa puasa dapat menyehatkan tubuh. Sangat langka kita jumpai orang (dalam kondisi normal) menjadi sakit gara-gara puasa. Malah seringkali kita dengar, orang menjadi sembuh dari penyakitnya karena menjalankan puasa. Subhanallah.

Disamping memberi manfaat secara fisik, rasa lapar puasa akan meberikan manfaat batin, yaitu dalam pengendalian nafsu.
Imam al Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumudin menyebutkan sepuluh faedah rasa lapar dalam berpuasa.

1. Membersihkan hati dan menajamkanm mata batin.
Sesuai sabda nabi Muhammad saw dalam hadistnya : Cahaya kearifan adalah lapar, menjauh dari Allah adalah kenyang, mendekati Allah ialah mencintai fakir dan miskin dan akrab dengan mereka. Jangan kenyangkan perutmu, nanti padam cahaya hikmah dalam hatimu.

2. Melembutkan hati dan membersihkannya sehingga mampu merasakan kelezatan berzikir.
Menurut Al Ghazali, sebab utama dari hilangnya kelezatan dzikir adalah perut yang kenyang.

3. Meluluhkan dan merendahkan hati, menghilangkan kesombongan dan keliaran jiwa.
Ketika Nabui saw ditawari semua kenikmatan dunia, beliaua menolak dan berkata, “Tidak. Aku ingin lapar sehari dan kenyang sehari. Pada waktu lapar aku bisa bersabar dan merendahkan diriku, pada waktu kenyang aku bisa bersyukur”.

4. Mengingatkan kita pada ujian dan azab Allah.
Ketika orang kenyang, ia tidak akan ingat pedihnya kelaparan dan kehausan. Orang yang selalu kenyang tidak akan meraskahn pedihnya hari kiamat, karena itu berkurang dan bisa hilang kyakinannya pada hari akherat.
Begitu pula orang yang tak pernah lapar, akan lupa pada sebagian mayarakat yang diuji Tuhan dengan kelaparan. Dikisahkan dalam al Quran, ketika Nabi Yusuf menjadi Menteri Logistik, dia membiasakan puasa setiap hari. Orang bertnay kepadanya ”Mengapa Anda lapar padahal perbendaharaan bumi di tangan Anda? Yusuf menjawab, ”Aku takut kenyang dan melupakan orang yang lapar.”

5. Mematikan keinginan untuk berbuat maksiat dan menguasai nafsu amarah (diri yang memerintahkan keburukan).
Makan dan minum adalah bensin yang menggerakkan mobil hawa nafsu manusia. Kata al Ghazali, kenyang dapat menggerakkan syahwat yang berbahaya. Kata Siti Aisyah dalam satu riwayat menyatakan, bahwa yang pertama terjadi bidah setelah wafat nabi saw adalah makan kenyang.

6. Mengurangi tidur dan mebiasakan jaga.
Orang yang banyak makan pasti banyak tidurnya. Perut yang penuh sangat sukar dibawa bangun malam. Padahal bangun malam sangat utama untuk melaksanakan sholat malam.

7. Memudahkan menjalankan ibadah.
Jika perhatian kita terpusat pada makananm kita akan menghabiskan waktu untuk mencari tempat makan, menunggu makanan terhidan dan menikmati makanan. Perhatikan ketika puasa, waktu untuk kegitan tersebut bisa tergantikan dengan kegiatan ibadah sholat dengan segera, baca Quran dsb.

8. Menyehatkan tubuh dan menolak penyakit.
Pernyataan al Ghazali ini didasarkan pada sabda Rosululloh saw, dan telah dibuktikan dalam kedokteran modern.
Hasil penelitian di bidang kedokteran membuktikan bahwa puasa paling tidak ada 3 manfaat bagi tubuh kita. Manfaat yang pertama membersihkan tubuh dari racun. Puasa adalah teknik detoksifikasi yang paling murah dan paling efektif. Detoksifikasi adalah proses mengeluarkan atau menteralkan racun dalam tubuh (toksin) melalui usus, hati, ginjal, paru-paru dan kulit. Bukan hanya racun yang terbentuk karena kelebihan makanan, tetapi racun yang diserap dari lingkungan.
Manfaat kedua adalah menjalankan proses penyembuhan alami. Ketika puasa energi untuk mencerna makanan dialihkan ke metabolisme dan sistem imum. Pada saat yang sama, dalam tubuh kita terjadi sintesis (penguraian) protein yang sangat efisien dan memungkinkan tumbuhnya sel-sel dan organ-organ yang lebih sehat.
Karena produksi protein yang efisien, tingkat metablisme yang lebih lambat, dan sistem imun yang lebih baik, oarang yang berpuasa memperoleh manfaat yang ketiga, yaitu awet muda dan panjang usia. HGH atau the Human Growth Hormone (hormon untuk pertumbuhan manusia) dikeluarkan lebih sering dalam keadaan berpuasa.

9. Mengurangi mu’nah atau menyembuhkan penyakit konsumerisme.
Orasng yang terbiasa makan sedikit akan puas dengan kehidupan yang sederhana. Dari kebersahajaan dalam makanan, ia akan melanjutkan ke dalam kebersahajaan pakaian, rumah, kendaraan dan hajat hidup lainnya. Sudah terbukti secara ilmiah, nahwa orang yang hidup sederhana jauh lebih bahagia dari orang yang hidup mewah.
Al Ghazali 900 thun lalu sudah menulis: Secara singkat penyebab kehancuran manusia adalah lkerakjusannya akan kesenangan dunia. Kerakusan dunia disebabkan oleh syahwat yang berbahaya.

10. Mempunyai peluang untuk memberikan kelebihan harta buat membantu kaum lemah yaitu fakir-miskin dan anak-anak yatim.
Al Ghazali menyatakan bahwa kekayaan adalah sebagai salah satu diantara amanah Tuhan yang harus dipertanggungjawabkan. Manusia cenderung menggunakan amanah itu untuk memperkaya diri, memuaskan hawa nafsu dan melupakan hari kiamat.

Semoga kita yang menjalankan ibadah puasa, yang merasakan lapar, mendapatkan keberuntungan dari Allah dan dimudahkan oleh Allah menuju derajat ketakwaan. Amin.
Reff : The Road to Allah, Jalaludin Rahmat

Selasa, 26 Agustus 2008

ROMADHON : HINDARKAN HILANG PAHALA PUASA (by ATX)

ROMADHON : HINDARKAN HILANG PAHALA PUASA
H. ATHO’ al JAUHARI

Ada 3 tingkatan predikat dalam menjalankan ibadah puasa, yaitu :

1. Pertama adalah puasanya awam, yaitu menjalankan puasa tanpa makan-minum, dan tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa secara fisik seperti hubungan suami istri di siang hari. Sayangnya, masih menjalani kemaksiatan yang sudah lazim dilakukan seperti berbohong dan berinteraksi dengan hal-hal yang menimbulkan potensi syahwat.

2. Kedua adalah puasanya orang berilmu, yaitu menjalankan puasa tidak hanya secara fisik, tetapi menghindari dari hal-hal yang mengandung kemaksiatan yang akan berdampak hilangnya pahala puasa.

3. Ketiga adalah puasanya golongan wali Allah, yaitu puasa yang tidak sekedar fisik dan meninggalkan potensi kemasiatan tetapi mengandung kepasrahan dalam meraih ridho Allah.

Bagi yang ingin meraih manfaat puasa dan mendambakan derajad ketakwaan, paling tidak predikat kedua yang harus diupayakan. Oleh karena itu, harus berhati-hati terhadap hal-hal yang mengakibatkan terhapusnya pahala puasa.

Dalam sebuah hadist nabi, dinyatakan bahwa terdapat 5 hal yang dapat menghapus pahala puasa, yaitu :

1. Berbohong, yaitu berkata-kata yang tidak sesuai dengan kenyataan dan cenderung merugikan orang lain.

2. Menggunjing (ghibah), antara lain dalam bentuk sibuk memperbincangkan aib orang lain. Salah satu contoh bentuk ghibah adalah tayangan infotainment yang sudah akrab di acar tv.

3. Fitnah dan adudomba, yaitu kata-kata dan tindakan yang akan berdampak pada permusuhan pada kedua pihak atau lebih.

4. Melihat dengan syahwat, yaitu berinteraksi dengan lawan jenis (sejenis untuk homo/lesbi?) melalui pandangan yang dapat memunculkan nafsu syahwat. Salah satu tolok ukur munculnya nafsu syahwat adalah timbulnya gelora seksual atau ditandai (maaf) terangsangnya alat kelamin. Jalan terbaik dalam interaksi adalah menghindarkan dari hal-hal yang menimbulkan syahwat dan tidak menunggu datangnya syahwat.

5. Bersumpah palsu, yaitu bersaksi tidak sesuai kebenaran yang ada.

Semoga kita terhindar dari keburukan di mata Allah.

Sumber : Tausiah KH. YAHYA al MUTAMAKKIN, pengasuh Pesantren Madinah Munawaroh, Durian Raya Banyumanik Semarang, pada Kajian Pendalaman Nilai Islami, di Majelis AT THORIQ Banyumanik SMG, Ahad malam Senin, 24 Agustus 2008.

Senin, 25 Agustus 2008

RENUNGAN JELANG ROMADHON (by atx)

H. ATHO’ al JAUHARI

Dalam menyambut bulan suci Romadhon, setidaknya ada 5 hal yang perlu kita siapkan, yaitu.

1. Menampakkan rasa bahagia, dimana kita masih diberi kesempatan oleh Allah, akan menjalani kegiatan selama bulan romdhon. Tidak jarang teman, tetangga atau kenalan kita, yang pada saat ini sudah tidak tidak berada di tengah-tengah kita padahal romadhon tahun lalu masih tarawih bersama. Mengingat kemuliaan romadhon, dimana pahala dilipatgandakan dan ampunan ditebarkan oleh Allah, maka betapa nikmatnya bagi hamba Allah yang mendapatkan kesempatan tersebut.

2. Mempelajari ilmu yang berkaitan dengan romadhon. Hal ini mengingat kedudukan beribadah dengan ilmu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ibadah tanpa ilmu. Ilmu-ilmu yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah selama bulan romadhon sudah selayaknnya dipahami oleh setiap muslim agar ibadah romadhan yang dijalani penuh dengan makna, memperoleh manfaat dunia akhirat dan mencapai derajat ketakwaan, sehingga tidak sia-sia hanya menahan haus dan lapar.

3. Menyusun agenda romadhon perlu dilakukan antara lain untuk menciptakan ibadah selama bulan puasa bisa ditakar peningkatan kualitasnya. Melalui agenda yang telah disiapkan, dapat tercipta variasi untuk menghindari kejenuhan.

4. Menghilangkan penghalang turunnya rahmat dam ampunan dari Allah, yaitu :
a. Durhaka kepada kepada orang tua, harus kita singkirkan. Bagi orangtua yang masih hidup, biasakan meminta ampun dan mohon restunya. Bagi orangtua yang sudah meninggal, memanjatkan doa untuk beliau dan berbuat baik. Dalam sebuah hadist diriwayatkan, bahwa durhaka kepada orangtua adalah tindakan yang langsung akan di azab oleh Allah di dunia.
b. Memutus silaturahmi. Hal ini harus dihindarkan, oleh karena kita dianjurkan mengunjungi saudar, kerabat dan kenalan paling tidak untuk bertemu dan bertegur sapa. Dengan teknologi yang ada, paling tidak kita bisa bertegur sapa m,elalui alat komunikasi.
c. Mabuk melalui minuman keras, harus dibuang jauh-jauh. Karena mabuk merupakan awal dari perbuatan maksiat lainnya.
d. Perempuan yang tidak berbakti kepada suami.

5. Mempersiapkan niat dengan baik. Sudah dipahami oleh semua bahwa amal ibnadah kita tergantung niat, oleh karena itu pancangkan niat bahwa ibadah selama bulan puasa semata-mata ditujukan kepada Allah.

Sumber : Tausiah KH. YAHYA al MUTAMAKKIN, pengasuh Pesantren Madinah Munawaroh, Durian Raya Banyumanik Semarang, pada Kajian Pendalaman Nilai Islami, di Majelis AT THORIQ Banyumanik SMG, Ahad malam Senin, 24 Agustus 2008.

Minggu, 17 Agustus 2008

SIBUK DENGAN AL QURAN [by ATX]

SIBUK DENGAN AL QURAN
Ibnu ‘Amr meriwayatkan dari Jabir r.a. bahwa dalam sebuah hadist qudsi Allah berfirman : “barangsiapa yang disibukkan dengan berdzikir kepada-KU daripada meminta kepada-KU, maka Aku akan memberikan lebih dari yang biasa dimintakan oleh para peminta” (HR A; Bukhari dan Al Baihaqi).

Beberapa hal berkaitan dengan membaca dan mempelajari al Quran adalah :

§ Al Quran sebagai peringatan dan nasihat, yang menjadi ibadah karena membacanya. Al Quran merupakan ruh dari hidayah dan rahmat di dunia ini. Al Quran adalah tali Allah yang kuat dan jalan-Nya yang lurus.

§ Membaca setiap huruf al Quran akan mendapatkan sepuluh kebaikan. Abdullah bin Mas’ud r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda : “…….. Hendaklah kalian selalu membaca al Quran karena Allah akan memberi pahala kepada kalian karena membacanya, dengan setiap huruf mendapatkan sepuluh kebaikan. Demi Allah, aku tidak pernah mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf”.

§ Membaca al Quran merupakan bentuk dzikir kepada Allah.

§ Al Quran mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya, sebagaimana firman-Nya dalam QS Ibrahim [14] :1.
Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.

§ Tunggu posting berikutnya …..

Sabtu, 16 Agustus 2008

ENAM NASIHAT AL GHAZALI (modif by ATX)

Enam nasihat Imam Al Ghazali
yg penting untuk kehidupan kita adalah :

PERTAMA perlu hati-hatitentang yang PALING DEKAT dalam hidup iniapa itu ?Orang tua ? Saudara kita ?
Ternyata adalah KEMATIAN !Oleh karena itu kita perlu siap-siap untuk menghadapinya. Karena itu pasti akan terjadi.

Yang KEDUA tentang yang PALING JAUH dalam keseharian kitaapa itu ?Kakek-nenek kita ? Teman semasa kecil yg tidak jelas dimana ?
Ternyata MASA LALU ! Masa lalu memang tidak akan dapat kembali lagi, dan itu sangaat jauh.
Oleh karena itu, agar selalu diambil hikmahnyauntuk bekal perbaikan di masa kini dan mendatang dg perilaku yang sesuai tuntutan agama.

KETIGA, tentang YANG PALING BERAT !
Tiada lain MENGEMBAN AMANAH.
Di jaman sekarang, nampak betapa beratnya mengemban amanah sesuai dengan yang diharapkan oleh pemberi amanah.

KEEMPAT, yang PALING RINGAN yaitu MENINGGALKAN SHOLAT.
Kita sudah bisa merasakan, betapa mudahnya, karena kesibukan sehari-hariuntuk menunda sholat tepat waktu, lalu meninggalkannya

KELIMA, yang paling BESARA pakah rumah atau lingkungan kita ?
Ternyata NAFSU kita. Kita bisa mengamati, betapa mudahnya si nafsu tsb mengantarkan kita kealam kenistaan apabila tidak dikelola dengan baik

KEENAM, yang paling TAJAMApakah pisau ?
Bukan, tetapi LIDAH MANUSIA. Karena lidah, kenistaan, kemaksiatan bisa muncul dengan mudahTeman, mari kita resapi pesan dari Imam Ghazali tsbAgustus 2008Diuangkapkan kembali secara bebas, dari sumber-sumber di web juga.

oleh ATX : H. ATHO' al JAUHARI

YANG TIDAK DICINTAI ALLAH (Mod by ATX)

YANG TIDAK DICINTAI ALLAH
Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, Karena Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (Al Baqarah 190)

Dalam Al Quran tidak ada kata ”membenci”, yang ada adalah kata ”tidak mencinta”. Yang tidak dicintai Allah kadang-kadang merupakan orang atau perbuatan. Paling tidak, ada 4 golongan yang tidak dicintai Allah, yaitu :

Pertama, orang-orang yang melakukan sesuatu dengan melewati batas. Hal ini sesuai dengan QS Al Baqarah ayat 190 seperti tersebut di atas. Digambarkan oleh Allah, dalam perintah perangpun kita tidak boleh berlebihan, misalnya menganggu perempuan dan anak merusak tempat ibadah dll.

Kedua, orang-orang yangberlebihan. Dicontohkan oleh Allah adalah orang-orang yang makan dan minum berlebihan, sesuai QS Al A’raaf [7] ayat 31 :

31. Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid[534], makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan[535]. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

[534] Maksudnya: tiap-tiap akan mengerjakan sembahyang atau thawaf keliling ka'bah atau ibadat-ibadat yang lain.
[535] Maksudnya: janganlah melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan jangan pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan.

Ketiga, orang-orang yang zalim atau berbuat tidak adil, sesuai QS Ali Imran [03] ayat 140 :

140. Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, Maka Sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada'[231]. dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim,

[231] Syuhada' di sini ialah orang-orang Islam yang gugur di dalam peperangan untuk menegakkan agama Allah. sebagian ahli tafsir ada yang mengartikannya dengan menjadi saksi atas manusia sebagai tersebut dalam ayat 143 surat Al Baqarah.

Surat ini terkait dengan perang Uhud yang menimbulkan kekalahan di pihak Islam. Tentara Muslim yang tidak setia mengikuti perintah Rosul tergiur oleh harta rampasan perang, lalu meninggalkan celah Uhud, sehingga bercerai berai. Tentara yang tidak setia kepada Rosul dinilai bernuat zalim terhadap Rosul.

Keempat, Allah juga tidak mencintai orang-orang yang sombong dan suka membanggakan diri. Hal ini sesuai QS Luqman [31] ayat 18-19 :

18. Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.

19. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan[1182] dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

[1182] Maksudnya: ketika kamu berjalan, janganlah terlampau cepat dan jangan pula terlalu lambat.

Pustaka : The Road to Allah. Jalaludin Rahmat, Mizan, Bandung, 2007
Dibetot oleh H. Atho’ al Jauhari, Juli 2008