Senin, 25 Agustus 2008

RENUNGAN JELANG ROMADHON (by atx)

H. ATHO’ al JAUHARI

Dalam menyambut bulan suci Romadhon, setidaknya ada 5 hal yang perlu kita siapkan, yaitu.

1. Menampakkan rasa bahagia, dimana kita masih diberi kesempatan oleh Allah, akan menjalani kegiatan selama bulan romdhon. Tidak jarang teman, tetangga atau kenalan kita, yang pada saat ini sudah tidak tidak berada di tengah-tengah kita padahal romadhon tahun lalu masih tarawih bersama. Mengingat kemuliaan romadhon, dimana pahala dilipatgandakan dan ampunan ditebarkan oleh Allah, maka betapa nikmatnya bagi hamba Allah yang mendapatkan kesempatan tersebut.

2. Mempelajari ilmu yang berkaitan dengan romadhon. Hal ini mengingat kedudukan beribadah dengan ilmu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ibadah tanpa ilmu. Ilmu-ilmu yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah selama bulan romadhon sudah selayaknnya dipahami oleh setiap muslim agar ibadah romadhan yang dijalani penuh dengan makna, memperoleh manfaat dunia akhirat dan mencapai derajat ketakwaan, sehingga tidak sia-sia hanya menahan haus dan lapar.

3. Menyusun agenda romadhon perlu dilakukan antara lain untuk menciptakan ibadah selama bulan puasa bisa ditakar peningkatan kualitasnya. Melalui agenda yang telah disiapkan, dapat tercipta variasi untuk menghindari kejenuhan.

4. Menghilangkan penghalang turunnya rahmat dam ampunan dari Allah, yaitu :
a. Durhaka kepada kepada orang tua, harus kita singkirkan. Bagi orangtua yang masih hidup, biasakan meminta ampun dan mohon restunya. Bagi orangtua yang sudah meninggal, memanjatkan doa untuk beliau dan berbuat baik. Dalam sebuah hadist diriwayatkan, bahwa durhaka kepada orangtua adalah tindakan yang langsung akan di azab oleh Allah di dunia.
b. Memutus silaturahmi. Hal ini harus dihindarkan, oleh karena kita dianjurkan mengunjungi saudar, kerabat dan kenalan paling tidak untuk bertemu dan bertegur sapa. Dengan teknologi yang ada, paling tidak kita bisa bertegur sapa m,elalui alat komunikasi.
c. Mabuk melalui minuman keras, harus dibuang jauh-jauh. Karena mabuk merupakan awal dari perbuatan maksiat lainnya.
d. Perempuan yang tidak berbakti kepada suami.

5. Mempersiapkan niat dengan baik. Sudah dipahami oleh semua bahwa amal ibnadah kita tergantung niat, oleh karena itu pancangkan niat bahwa ibadah selama bulan puasa semata-mata ditujukan kepada Allah.

Sumber : Tausiah KH. YAHYA al MUTAMAKKIN, pengasuh Pesantren Madinah Munawaroh, Durian Raya Banyumanik Semarang, pada Kajian Pendalaman Nilai Islami, di Majelis AT THORIQ Banyumanik SMG, Ahad malam Senin, 24 Agustus 2008.

Tidak ada komentar: