Rabu, 15 Oktober 2008

KELUARGA BAHAGIA

Kultum H. ATHO' al JAUHARI

Meraih keluarga bahagia menurut Rosululloh saw sesuai sabdanya dalam hadits beliau adalah menciptkan kondisi sebagai berikut :

1. Istri yang sholehah
Maslahnya bagaimana kalau Istri belum sholehah ? Ya kewajiban suami dan kesadaran istri untuk mewujudkannya.

2. Anak yang harus dijaga
Anak yang merupakah amanah, harus dijaga oleh orangtuanya, dibimbing, dididik untuk menjadi anak yang berbakti, berguna bagi agama dan agamanya, dan menjadi anak sholeh.

3. Teman yang baik
Untuk menunjang kebaikan, diperlukan teman yang baik. Kalu sudah cukup kuat kebaikan yang kita miliki, maka sudah selayaknya mengajak kebaikan pada teman-teman yang mungkin belum baik.

4. Rizki yang menentukan
Takaran rizki sudag ditentukan oleh Allah, yang menjamin hidup manusia. Kewajiban kita adalah berusaha meraih dengan cara baik yang diridhoi oleh Allah.

Silakan meliha-lihat foto keluarga bahagia, klik di samping ini.

H. ATHO’ al JAUHARI

Senin, 06 Oktober 2008

RAIH PERTOLONGAN ALLAH

H. ATHO’ al JAUHARI


Sesungguhnya hak Allah yang harus dipenuhi oleh hamba-Nya adalah adalah hendaknya mereka menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Sedang hak hamba yang harus dipenuhi oleh Allah adalah tidak mengazab hamba-Nya, selama tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. (HR Muttafakun ‘Alaih).

Cinta Allah adalah penentu sukses tidaknya upaya kita. Apabila kita menjaga cinta Allah, maka Allah akan serius pula mengijabahi setiap harapan kita.

Penghalang bagi turunnya pertolongan dari Allah kepada kita, meskipun kita sudah mengeluargan berbagai kiat, adalah :

  1. Syirik yaitu menduakan cinta Allah atau mempersekutukan Allah.
  2. Munafik yaitu pura-pura cinta Allah, atau ketidakselaran antara kata dan perbuatan.
  3. Zalim yaitu keliru menempatkan cinta Allah, atau meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya.
  4. Fasik yaitu durhaka, lemah, enggan, busik dan lupa diri. Bahasa lainnya mengotori cinta Allah, tidak serius mencintai Allah, plin-plan, seenaknya sendiri, terkadang melupakan Allah.


A. HINDARI SYIRIK

Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia Telah tersesat sejauh-jauhnya. (QS An Nisa [4] : 116)


Tidak ada dzikir yang utama (afdol) selain kalimat tahlil ”laa illa ha illah” – tiada Tuhan selain Allah. Kalimat ini memiliki sinar yang sangat kuat di dialam hati yang mengucapkannya.
Kekuatan sinarnya akan berbeda pada setiap orang, tergantung Allah yang menentukan. Juga tergantung bagaima perilaku seseorang kepada Allah. Semakin tulus intannya kepada Allah, semakin kuat sinarnya.

Perilaku syirik adalah penghalang kekuatan sinar tersebut. Berikut adalah contoh beberapa perilaku untuk menghindari syirik.

Hindari memakai susuk dan benda bertuah lainnya

Hindari mendatangi dukun dan paranormal

Jangan percaya ramalan zodiac.

Jangan terlalu mencintai mahlauk Allah.

Jangan terlalu yakin sukses karena hasil keringat sendiri.

Jangan pernah mau disuruh melanggar aturan Allah.

Jangan mau berkorban untuk selain Allah.


B. JAUHI MUNAFIK

Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih. (QS An Nisa [4] : 138)


Munafik Adalah perilaku yang penuh dengan kepura-puraan, atau ketidakselaran antara kata dan perbuatan.

Untuk menghinadri munafik, berikut adalah contoh perbuatan yang perlu kita lakukan.

Jangan berbohong.

Jangan suka malas-malasan sholat.

Jangan suka pamer.

Jangan pelit dalam berdzikir.

Jangan mengganggap Allah tidak melihat.


C. JANGAN ZALIM

“… Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (QS Al Maidah [5] : 72)


Zalim yaitu bertindak tidak sebagaimana mestinya, atau meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya. Berikut adalah contoh perilaku untuk menghindarkan diri dari tindakan zalim.

Jangan kasih sayang orang tua dibalas dengan air tuba.

Jangan memutuskan tali silaturahim.

Jangan menganiaya orang lain.

Hindari korupsi.

Jangan merampas hak orang lain.

Muslimah jangan durhaka kepada suami dan muslim jangan aniaya istri.

Jangan terlalu bergaul dengan non-muhrim

Jangan membuka aib orang lain.


D. JANGAN FASIK

Dan diantara mereka ada orang yang Telah berikrar kepada Allah: "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada kami, Pastilah kami akan bersedekah dan Pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh. Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran). (At Taubah [9] : 75-76)

Fasik yaitu durhaka, lemah, enggan, busik dan lupa diri. Bahasa lainnya mengotori cinta Allah, tidak serius mencintai Allah, plin-plan, seenaknya sendiri, terkadang melupakan Allah. Berikut adalah cpntoh perilaku agar terhindar dari fasik.

Kadang lupa dengan Allah.

Jangan suka menyembunyikan kebenaran.

Jangan menebar fitnah.

Jangan putus asa.

Bacaan : The inner powe of muslimah; Ustadz Cinta; Hikmah

Jumat, 03 Oktober 2008

TERAPI PERSOALAN HIDUP

H. ATHO’ al JAUHARI, komunitas At ThoriQ

Menarik sekali membaca buku The Inner power of Muslimah karya Ustadz Cinta (=Ust. Muhammad Restu Sugiharto, wong Klaten yang sekarang mukim di Jakarta). Saya nekat membacanya meskipun buku teresebut ditujukan untuk Muslimah. Mengapa ? Karena penulisnya seorang lelaki, dan saya punya istri dan putri.
Melaui jalur Mahabah Movement dalam bentuk pengajian Mujahadah Cinta, Ustadz Cinta banyak memberikan pencerahan jalan keluar bagi pribadi yang mempunyai permasalahan dalam menghadapi kehidupannya, masalah perjodohan, pergaulan, pekerjaan dsb. Dari testimoni yang disampaikan oleh peserta pengajian, umumnya mereka merasa nyaman dan berhasil dengan terapi yang ditawarkan oleh Ustadz Cinta.


Terapi yang ditawarakan oleh Ustadz cinta, menariknya cukup sederhana, yaitu dengan jurus 4-S yaitu : (1) Sesali dosa, (2) Sempurnakan wudhu, (3) Sholat tobat dua rokaat, dan (4) Susuli dengan istighfar. Berikut sedikit penjelasnnya.


Langkah 1 : SESALI DOSA

”Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai....” (QS At Tahrim [66]:8)

Apabila sedang menghadapi masalah, obat yang paling manjur adalah kembali kepada Allah dengan mengharap kasih sayangnya. Meminta ridho dan keistimewaan dari-Nya.

Langkah awal yang harus dilakukan adalah mengakui kesalahan dan menyesali dosa dalam segala langkah dan tindakan, yang selama ini tidak memperlihatkan keseriusan dalam mencintai Allah. Mengadulah kepada Allah dengan ketulusan, dengan penyesalan yang mendalam yang antara lain dicirikan dengan tangisan.
”Barang siapa mengingat kepada Allah, kemudian dia menangis sehingga air matanya mengalir jatuh ke bumi, niscaya dia tidak akan diazab pada hari kiamat kelak (HR Al Hakim)

Langkah 2 : SEMPURNAKAN WUDHU

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. (Al Maidah [5] : 6).


Rosululloh Saw bersabda kepada sahabatnya, ”Maukah kutunjukkan kepad kalian sesuatu yang dapat menghapus kesalahan dan meninggikan derajat ?” Para sahabat menjawab, ”Mau ya Rosululloh.” Rasululloh kemudian bersabda, ”Menyempurnakan wudhu dan melangkah ke masjid dan menunggu sholat setalah sholat” (HR Muslim).

Rosululloh bersabda, ”Jika seorang muslim atau mukmin berwudhu dengan mebasuh wajahnya, maka keluarlah/ terangkatlah segala kesalahan dari wajahnya bersamaan dengan jatuhnya air yang dia lihat dengan matanya. Dan ketika membasuh kedua tanganya, maka hapuslah setiap kesalahan bersamaan dengan jatuhnya air dari tangannya sehingga dia menjadi bersih dari dosa dengan wudhunya.” (HR. Malik).

Langkah kedua setelah menyesali dosanya adalah melanjutkan mengambil wudhu, sesuai yang dicontohkan oleh Rosulullloh Saw. Wudhu adalah ibadah yang disyariatkan dalam al Quran dan Hadits, yang benyak mengandung hikmah dan keagungan.

Agar wudhu mempunyai nilai keagungan, maka harus dipelajari yang menjadi rukun dan sunah wudhu. Kemudian ditingkatkan menjadi khusyu dalam pelaksanaannya.


Langkah 3 : SHOLAT TOBAT DUA ROKAAT

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (Al Baqoroh [2] : 153)

Langkah berikutnya setelah berwudhu adalah sholat tobat 2 rokaat, bisa dilakukan pada saat siang atau malam hari. Dan mestinya dilakukan setiap saat dan setiap waktu, setelah menyadari perbuatan dosa.

Rosululloh mengajarkan sholat tobat dalam haditsnya, “Tidaklah setiap orang yang berdosa, lalu berdiri (dan menyadari itu) dan berwudhu, kemudian sholat, lalu memohon ampunan kepada Allah, pasti Allah akan memberikan ampunan baginya.” (HR Abu Dawud). Saat itu Rosul mengutip QS Ali Imran [3] ayat 135 : “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji*) atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka Mengetahui.”

*)yang dimaksud perbuatan keji (faahisyah) ialah dosa besar yang mana mudharatnya tidak Hanya menimpa diri sendiri tetapi juga orang lain, seperti zina, riba. menganiaya diri sendiri ialah melakukan dosa yang mana mudharatnya Hanya menimpa diri sendiri baik yang besar atau kecil.


Langkah 4 : SUSULI DENGAN ISTIHGFAR

Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal. (QS Muhammad [47] : 19)

Istighfar disyariatkan di dalam setiap waktu, tetapi ia menjadi wajib ketika melakukan dosa-dosa dan menjadi sunah / sangat dianjurkan seusai melakukan perbuatan-perbuatan baik.
Keutamaan istighfar antara lain : menjadikan sebab untuk diampuninya dosa; kekuatan menjadi bertambah; menjadikan sebab mendapatkan kesenangan yang baik; Allah tidak akan mengazab orang yang sedang beristighfar; rahmat Allah akan turun, dan meneladani Nabi dimana dalam majelis Nabi beristighfar 70 kali atau 100 kali (riwayat lain).

Semoga kita menajdi hamba yang senantiasa mendapat pertolongan dari ALLAH swt.

(Banyumanik, 29 Romadhon 1429 H)