Kamis, 25 September 2008

MUNAFIK : PERINGATAN PEMBACA QURAN

Kultum H. ATHO al JAUHARI, Komunitas Athoriq


Kebanyakan orang munafik dari umatku adalah para pembaca al Quran (Hadits Nabi)


Rosululloh sudah mengingatkan, betapa pekanya kesalahan yang diperbuat oleh umatnya khususnya bagi pembaca yang sekaligus tahu makna kandungan isi al Quran. Begitu mereka melakukan kekeliruan, munafiklah dia mengingat sudah mempunyai pemahaman hukum yang terkandung dalam al Quran.

Dengan demikian sudah seharusnya setiap pembaca al Quran merasa takut jika dirinya termasuk orang munafik., sekaligus mawas diri agar tidak termasuk golongan orang yang binasa.

Rasa takut dari sifat munafik akan menyebabkan orang yang memiliki hati bersih menangis. Karena ia tahu bahwa tempat kembalinya orang-orang munafik adalah siksaan di akherat.

Semoga kita dihindarkan oleh Allah dari sifat munafik.

Selasa, 16 September 2008

SEPULUH BUNGA HIDUP BERBAHAGIA (by ATX)

by H. ATHO al JAUHARI

Untuk memperoleh kabahagiaan, ada sepuluh langkah praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

1. Bangun di saat menjelang fajar untuk ber ISTIGHFAR.
... dan yang memohon ampun di waktu sahur. (QS Al Imron : 17)

2. Menyendiri untuk ber TAFAKKUR
...dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS Al Imron : 191)

3. Menjalin hubungan dengan ORANG SALIH
Dan Bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya... (QS Al KAHFI : 28)

4. Rutin BERDZIKIR
Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. (QS AL AHZAB : 41)

5. Melakukan SHOLAT (sunat) dua rokaat dengan khusyu’
(yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya, (QS AL MUKMINUN : 2)

6. Membaca AL-QURAN dengan tadabbur
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? (QS AN NISA : 82)

7. BERPUASA (sunah) pada hari yang sangat panas
Meninggalkan makan, minuman dan syawatnya karena aku (AL HADIST)

8. Melakukan SEDEKAH secara sembunyi
Hingga tangan kiri tidak tahu apa yang diinfakkan oleh tangan kaannya (AL HADIST)

9. Meringankan BEBAN seorang muslim
Baangsiapa meringankan kesusahan yang dialami seorang muslim di dunia, maka Allah akan membebaskannya dari kesulitan yang ada di hari kiamat. (Al HADIST)

10. Berlaku ZUHUD terhadap sesuatu yang fana.
Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. (QS AL ALAA : 17)

Bacaan : La Tahzan oleh Dr. Aidh al Qarni

BERSYAHADAT : BERBAHAGIALAH (by ATX)

By H. ATHO’ al JAUHARI

Kunci kebahagiaan ada pada SATU KATA. Warisan agama ada pada sebuah UNGKAPAN. Dan panji kemenangan terletak pada sebuah KALIMAT. Kata, ungkapan dan kalimat itu adalah : LA ILAHA ILALLOH, MUHAMMAD RASULULLOH (kalimat Syahadat).

Kebahagiaan orang yang mengucapkan itu di bumi, adalah saat kelak di langit akan dikatakan kepadanya ”Engkau benar”.

Kebahagiaan orang yang mengamalkannya adalah jaminan bahwa dia akan selamat dari kehancuran, cela, cacat dan neraka.

Kebahagiaan orang yang menyeru kepada sesama untuk sama-sama kembali kepada syahadat dimaksud adalah jaminan akan ditolong, dibantu dan akan dikatakan terima kasih kepadanya.

Kebahagiaan orang yang senang terhadap syahadat ini adalah jaminan akan diangkat, dimuliakan dan dihargai.

Dengan demikian kalimat syahadat tersebut adalah mukjizat yang telah mendorong manusia dari wujud yang tidak berharga ke arah puncak keimanan rabbaniyah yang suci.

Jangan pernah berbangga dengan dunia jika berpaling dari akherat. Sebab siksa yang pedih sedang berjalan ke arahnya. Kehinaan dan kepedihan telah menunngu.

Jangan berbangga dengan anak keturunan kalau pada saat yang sama berpaling dari yang Maha Tunggal, Rabb tempat bergantung smeua mahluk. Sebab berpaling dariNya berarti kehinaan yang tiada terhingga, kerugian amat besar dan kenistaan yang paling keji.

Jangan pernah berbangga dengan harta benda yang melimpah, jika ternyata masih melakukan perbuatan yang tidak baik. Sebab perbuatan itu hanya akan menyengsarakan, menyebabkan kerugian selama menempuh perjalanan, dan akan menjadi laknat kelak di akherat.

Bacaan : La Tahzan oleh Dr. ’Aidh al Qarni

Sabtu, 13 September 2008

ROMADHON : KARAKTER BERTAKWA (by ATX)

H. ATHO’ al JAUHARI, Majelis AthoriQ


Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (QS Ali Imran : 102)


Di bulan romadhon, ketakwaan merupakan kata kunci pencapaian tujuan berpuasa, seperti tercantum dalam QS al Baqoroh 183 ”...... diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

Ketakwaan mempunyai tempat yang berharga di sisi Allah. Seperti disebutkan dalam al Quran surat Ali Imran 102 tersebut di atas. Juga dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Huroiroh, dimana ada seorang bertanya kepada Rasul : Wahai Rosululloh, siapakah orang yang paling mulia ? Rosul menjawab, “Yang paling bertakwa”.

Dalam QS Al Baqoroh ayat 3-4, berkaitan dengan takwa Allah memberikan gambaran : (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang Telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.

Ayat lainnya di dalam al Quran, apabila kita search kata TAKWA, akan menemukan paling tidak 209 ayat yang berkaitan dengan takwa. Di hadist juga cukup banyak yang memuat tentang ketakwaan.

Apakah takwa yang sebenarnya ? Ali bin Abu Thalib mencoba merangkum pengertian atau bentuk takwa adalah :
1. merasa takut kepada dzat yang Maha Mulia
2. mengamalkan al QURAN
3. ridho pemberian Allah yang sedikit, dan
4. siap menghadapi kematian

Selama bulan romadhon, Allah selalu meluncurkan program SALE (ala penjualan komoditas) dimana setiap ibadah pahalanya dilipatgandakan, pintu surga ditutup rapat-rapat dan gerbang surga dibuka lebar-lebar. Rahmat dan ampunan Allah dicurahkan. Kondisi ini tidak akan dijumpai di bulan lainnya.
Untuk apa ? Agar umat manusia (muslim) yang beriman menjadi beruntung. Untuk apa beruntung ? Agar orang yang berpuasa memperoleh suatu bekal yang cukup untuk menjadi orang bertakwa.

Apakah ada orang yang berpuasa tapi belum beruntung ? Sangat dimungkinkan banyak terjadi, seperti yang disinyalir oleh Rasul, dimana banyak orang berpuasa tapi hanya mendapatkan lapar dan dahaga. Mengapa ? Karena mereka tidak memperhatikan hal-hal yang membatalkan pahala orang berpuasa. (lihat artikel lainnya by ATX di web ini)

Setelah mempunyai bekal yang cukup selama bulan romadhon dan menjadi orang yang bertakwa apakah berhenti sampai di sini ? Tentu TIDAK !
Ketakwaan yang dimiliki seorang (muslim) yang beriman perlu pembuktian melalui praktek kehidupan beribadah setelah romadhon.
Bagaimana kita mempraktekkan 4 hal yang didefinisikan oleh Ali bin Abu Thalib tersebut dimuka. Apakah kita sudak takut kepad dzat yang Maha Mulia ? Apakah kita sudah mengamalkan isi al Quran ? Dst.

Selanjutnya, didalam mempraktekkan ketakwaan tersebut akan memunculkan kesalehan sejati, yaitu bukan hanya memberikan faedah untuk dirinya sendiri, tetapi menyebarkan rahmat ke seluruh alam.

Semoga kita dapat meraih derjat ketakwaan di bulan romadhon, dan dapat mempraktekkan dalam bentuk amalan-amalan yang baik.

Banyumanik SMG, 14 September 2008
Reff. Selamat Anda Layak Masuk Surga (Syaikh Wahid Abdussalam Bali); The road to Allah (Jalaludin Rahmat); dan sumber lain.

Selasa, 02 September 2008

ROMADHON : FAEDAH LAPAR (by ATX)

ROMADHON : FAEDAH LAPAR
H. ATHO' al JAUHARI

Cahaya kearifan adalah lapar, menjauh dari Allah adalah kenyang, mendekati Allah ialah mencintai fakir dan miskin dan akrab dengan mereka. Jangan kenyangkan perutmu, nanti padam cahaya hikmah dalam hatimu. (Hadist Nabi Muhammad saw)

Sudah sering kita dengar bahwa puasa dapat menyehatkan tubuh. Sangat langka kita jumpai orang (dalam kondisi normal) menjadi sakit gara-gara puasa. Malah seringkali kita dengar, orang menjadi sembuh dari penyakitnya karena menjalankan puasa. Subhanallah.

Disamping memberi manfaat secara fisik, rasa lapar puasa akan meberikan manfaat batin, yaitu dalam pengendalian nafsu.
Imam al Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumudin menyebutkan sepuluh faedah rasa lapar dalam berpuasa.

1. Membersihkan hati dan menajamkanm mata batin.
Sesuai sabda nabi Muhammad saw dalam hadistnya : Cahaya kearifan adalah lapar, menjauh dari Allah adalah kenyang, mendekati Allah ialah mencintai fakir dan miskin dan akrab dengan mereka. Jangan kenyangkan perutmu, nanti padam cahaya hikmah dalam hatimu.

2. Melembutkan hati dan membersihkannya sehingga mampu merasakan kelezatan berzikir.
Menurut Al Ghazali, sebab utama dari hilangnya kelezatan dzikir adalah perut yang kenyang.

3. Meluluhkan dan merendahkan hati, menghilangkan kesombongan dan keliaran jiwa.
Ketika Nabui saw ditawari semua kenikmatan dunia, beliaua menolak dan berkata, “Tidak. Aku ingin lapar sehari dan kenyang sehari. Pada waktu lapar aku bisa bersabar dan merendahkan diriku, pada waktu kenyang aku bisa bersyukur”.

4. Mengingatkan kita pada ujian dan azab Allah.
Ketika orang kenyang, ia tidak akan ingat pedihnya kelaparan dan kehausan. Orang yang selalu kenyang tidak akan meraskahn pedihnya hari kiamat, karena itu berkurang dan bisa hilang kyakinannya pada hari akherat.
Begitu pula orang yang tak pernah lapar, akan lupa pada sebagian mayarakat yang diuji Tuhan dengan kelaparan. Dikisahkan dalam al Quran, ketika Nabi Yusuf menjadi Menteri Logistik, dia membiasakan puasa setiap hari. Orang bertnay kepadanya ”Mengapa Anda lapar padahal perbendaharaan bumi di tangan Anda? Yusuf menjawab, ”Aku takut kenyang dan melupakan orang yang lapar.”

5. Mematikan keinginan untuk berbuat maksiat dan menguasai nafsu amarah (diri yang memerintahkan keburukan).
Makan dan minum adalah bensin yang menggerakkan mobil hawa nafsu manusia. Kata al Ghazali, kenyang dapat menggerakkan syahwat yang berbahaya. Kata Siti Aisyah dalam satu riwayat menyatakan, bahwa yang pertama terjadi bidah setelah wafat nabi saw adalah makan kenyang.

6. Mengurangi tidur dan mebiasakan jaga.
Orang yang banyak makan pasti banyak tidurnya. Perut yang penuh sangat sukar dibawa bangun malam. Padahal bangun malam sangat utama untuk melaksanakan sholat malam.

7. Memudahkan menjalankan ibadah.
Jika perhatian kita terpusat pada makananm kita akan menghabiskan waktu untuk mencari tempat makan, menunggu makanan terhidan dan menikmati makanan. Perhatikan ketika puasa, waktu untuk kegitan tersebut bisa tergantikan dengan kegiatan ibadah sholat dengan segera, baca Quran dsb.

8. Menyehatkan tubuh dan menolak penyakit.
Pernyataan al Ghazali ini didasarkan pada sabda Rosululloh saw, dan telah dibuktikan dalam kedokteran modern.
Hasil penelitian di bidang kedokteran membuktikan bahwa puasa paling tidak ada 3 manfaat bagi tubuh kita. Manfaat yang pertama membersihkan tubuh dari racun. Puasa adalah teknik detoksifikasi yang paling murah dan paling efektif. Detoksifikasi adalah proses mengeluarkan atau menteralkan racun dalam tubuh (toksin) melalui usus, hati, ginjal, paru-paru dan kulit. Bukan hanya racun yang terbentuk karena kelebihan makanan, tetapi racun yang diserap dari lingkungan.
Manfaat kedua adalah menjalankan proses penyembuhan alami. Ketika puasa energi untuk mencerna makanan dialihkan ke metabolisme dan sistem imum. Pada saat yang sama, dalam tubuh kita terjadi sintesis (penguraian) protein yang sangat efisien dan memungkinkan tumbuhnya sel-sel dan organ-organ yang lebih sehat.
Karena produksi protein yang efisien, tingkat metablisme yang lebih lambat, dan sistem imun yang lebih baik, oarang yang berpuasa memperoleh manfaat yang ketiga, yaitu awet muda dan panjang usia. HGH atau the Human Growth Hormone (hormon untuk pertumbuhan manusia) dikeluarkan lebih sering dalam keadaan berpuasa.

9. Mengurangi mu’nah atau menyembuhkan penyakit konsumerisme.
Orasng yang terbiasa makan sedikit akan puas dengan kehidupan yang sederhana. Dari kebersahajaan dalam makanan, ia akan melanjutkan ke dalam kebersahajaan pakaian, rumah, kendaraan dan hajat hidup lainnya. Sudah terbukti secara ilmiah, nahwa orang yang hidup sederhana jauh lebih bahagia dari orang yang hidup mewah.
Al Ghazali 900 thun lalu sudah menulis: Secara singkat penyebab kehancuran manusia adalah lkerakjusannya akan kesenangan dunia. Kerakusan dunia disebabkan oleh syahwat yang berbahaya.

10. Mempunyai peluang untuk memberikan kelebihan harta buat membantu kaum lemah yaitu fakir-miskin dan anak-anak yatim.
Al Ghazali menyatakan bahwa kekayaan adalah sebagai salah satu diantara amanah Tuhan yang harus dipertanggungjawabkan. Manusia cenderung menggunakan amanah itu untuk memperkaya diri, memuaskan hawa nafsu dan melupakan hari kiamat.

Semoga kita yang menjalankan ibadah puasa, yang merasakan lapar, mendapatkan keberuntungan dari Allah dan dimudahkan oleh Allah menuju derajat ketakwaan. Amin.
Reff : The Road to Allah, Jalaludin Rahmat