Sabtu, 13 September 2008

ROMADHON : KARAKTER BERTAKWA (by ATX)

H. ATHO’ al JAUHARI, Majelis AthoriQ


Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (QS Ali Imran : 102)


Di bulan romadhon, ketakwaan merupakan kata kunci pencapaian tujuan berpuasa, seperti tercantum dalam QS al Baqoroh 183 ”...... diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

Ketakwaan mempunyai tempat yang berharga di sisi Allah. Seperti disebutkan dalam al Quran surat Ali Imran 102 tersebut di atas. Juga dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Huroiroh, dimana ada seorang bertanya kepada Rasul : Wahai Rosululloh, siapakah orang yang paling mulia ? Rosul menjawab, “Yang paling bertakwa”.

Dalam QS Al Baqoroh ayat 3-4, berkaitan dengan takwa Allah memberikan gambaran : (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang Telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.

Ayat lainnya di dalam al Quran, apabila kita search kata TAKWA, akan menemukan paling tidak 209 ayat yang berkaitan dengan takwa. Di hadist juga cukup banyak yang memuat tentang ketakwaan.

Apakah takwa yang sebenarnya ? Ali bin Abu Thalib mencoba merangkum pengertian atau bentuk takwa adalah :
1. merasa takut kepada dzat yang Maha Mulia
2. mengamalkan al QURAN
3. ridho pemberian Allah yang sedikit, dan
4. siap menghadapi kematian

Selama bulan romadhon, Allah selalu meluncurkan program SALE (ala penjualan komoditas) dimana setiap ibadah pahalanya dilipatgandakan, pintu surga ditutup rapat-rapat dan gerbang surga dibuka lebar-lebar. Rahmat dan ampunan Allah dicurahkan. Kondisi ini tidak akan dijumpai di bulan lainnya.
Untuk apa ? Agar umat manusia (muslim) yang beriman menjadi beruntung. Untuk apa beruntung ? Agar orang yang berpuasa memperoleh suatu bekal yang cukup untuk menjadi orang bertakwa.

Apakah ada orang yang berpuasa tapi belum beruntung ? Sangat dimungkinkan banyak terjadi, seperti yang disinyalir oleh Rasul, dimana banyak orang berpuasa tapi hanya mendapatkan lapar dan dahaga. Mengapa ? Karena mereka tidak memperhatikan hal-hal yang membatalkan pahala orang berpuasa. (lihat artikel lainnya by ATX di web ini)

Setelah mempunyai bekal yang cukup selama bulan romadhon dan menjadi orang yang bertakwa apakah berhenti sampai di sini ? Tentu TIDAK !
Ketakwaan yang dimiliki seorang (muslim) yang beriman perlu pembuktian melalui praktek kehidupan beribadah setelah romadhon.
Bagaimana kita mempraktekkan 4 hal yang didefinisikan oleh Ali bin Abu Thalib tersebut dimuka. Apakah kita sudak takut kepad dzat yang Maha Mulia ? Apakah kita sudah mengamalkan isi al Quran ? Dst.

Selanjutnya, didalam mempraktekkan ketakwaan tersebut akan memunculkan kesalehan sejati, yaitu bukan hanya memberikan faedah untuk dirinya sendiri, tetapi menyebarkan rahmat ke seluruh alam.

Semoga kita dapat meraih derjat ketakwaan di bulan romadhon, dan dapat mempraktekkan dalam bentuk amalan-amalan yang baik.

Banyumanik SMG, 14 September 2008
Reff. Selamat Anda Layak Masuk Surga (Syaikh Wahid Abdussalam Bali); The road to Allah (Jalaludin Rahmat); dan sumber lain.

Tidak ada komentar: